BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pelaksanaan pendidikan
jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya
peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia, hasil yang diharapkan itu akan
dapat dicapai dalam waktu cukup lama. Oleh karena itu, jasmani dan olahraga
terus ditingkatkan dan dilakukan dengan kesabaran dan keikhlasan. Hal ini tentu
diperlukan suatu tindakan yang mendukung terciptannya pembelajaran yang
kondusif. Pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran permainan tenis
lapang di beberapa sekolah, menunjukkan bahwa banyak ditemukan masalah dalam
teknik dasar. Sehubungan dengan masalah itu terutama servis, Sesuai dengan
perkembangannya, servis dalam permainan tenis lapang dikenal ada 2 ; pukulan
pertama biasa dan slais atau memutar. Berdasarkan dari hal itu penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian tentang “ Upaya Mengatasi Kesulitan pada servis “,
karena pada hal ini sangat penting dicari solusinya.
B. Pembatasan
Masalah
Untuk membatasi ruang lingkup penelitian
penulis membatasi masalah sebagai berikut :
1.
Upaya meningkatkan ketrampilan tehnik servis dalam
permainan tenis lapang.
2.
Upaya meningkatkan servis ini khusus untuk siswi pada
kelas V SD Negeri Tonjong
C. Rumusan
Masalah
Untuk membatasi ruang lingkup penelitian,
maka penulis membuat masalah yang akan dibahas pada laporan ini dibatasi
beberapa rumusan masalah antara lain sebagai berikut :
1.
Faktor apakah yang menyebabkan anak kesulitan melakukan
servis ?
2.
Bagaimana cara mengatasi kesulitan anak melakukan
servis pada permainan tenis lapang di kelas V SD Negeri Tonjong I?
D. Tujuan
dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a.
Untuk mengetahui bagaimana kondisi pengajaran servis
tenis lapang di kelas V SD Negeri Tonjong I.
b.
Mengetahui faktor – faktor yang menghambat penguasaan
servis tenis lapang yang baik dan benar pada siswa kelas V SD Negeri Tonjong I.
c.
Mencari cara mengatasi masalah yang dihadapi siswi
kelas V SD Negeri Tonjong I.
d.
Memperoleh pengalaman dalam menyelenggarakan penelitian
sederhana.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi siswa, guru, peneliti, dan bagi sekolah yang
bersangkutan, yaitu SD Negeri Tonjong I
a.
Bagi Siswa
1)
Siswa dapat mengetahui betapa pentingnya permainan
tenis lapang.
2)
Siswa dapat melakukan tehnik Passing Bawah dalam
permainan tenis lapang.
b.
Guru • Sebagai bahan masukan dan menambah ilmu
pengetahuan dari tehnik servis dalam permainan tenis lapang.
1)
Meningkatkan kualitas kemitraan antara sekolah dengan
ekstern sekolah.
c.
Penulis
1)
Untuk melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam
melakukan tehnik servis dalam permainan tenis lapang.
2)
Sebagai bahanperbandingan antara ilmu yang didapat dari
lembaga dengan yang didapat dari lapangan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka
Teori
Sejarah Permainan bola
voli di ciptakan oleh William .G. Morgan pada tahun 1895. Ia adalah seorang
pembina Pendidikan Jasmani pada Young Men Christian Association (YMCA). Di Kota
Hal Yake, Massachusetts, AS. Mengingat Turnamen Bola Voli pertama ( 1947 ) di
Polandia pesertanya cukup banyak, pada tahun 1948 IVBF ( International Volley
Ball Federation ) didirikan oleh 15 negara. Indonesia mengenal bola voli sejak
tahun 1928 pada zaman penjajahan Belanda, kemudian pada tanggal 22 Januari 1955
PBVSI ( Persatuan Bola voli Seluruh Indonesia ) didirikan dan juga pertadingan
bola voli masuk secara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di
Yogyakarta. Indonesia pertama kalinya dalam sejarah pervolian Indonesia PBVSI
mengirimkan Tim Bola Voli Yunior ke juaraan dunia di Athena, Yunani dari 3 – 12
September 1989, yakni melatih tim tersebut adalah Yano Hadian dibantu oleh
Traimer Kanwar serta pelatih dari Jepang Hideto Mishaka. 2. Pengertian Bola
Voli Tenis adalah olahraga yang biasanya dimainkan antara dua pemain atau
antara dua pasangan masing-masing dua pemain. Setiap pemain menggunakan raket
untuk memukul bola karet. Tenis adalah salah satu cabang olahraga Olimpiade dan
dimainkan pada semua tingkat masyarakat di segala usia. Olahraga ini dapat
dimainkan oleh siapa saja, termasuk orang-orang yang duduk di kursi roda.
BAB III
PELAKSANAAN PENELTIAN
A. Metode
Penelitian
1.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode Tindakan
Kelas ( Action Research).
2.
Rencana penelitian Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan tindakan yang didalam nya terdapat empat tahp kegiatan yaitu :
perencanaan , pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi, keempat fase dari
siklus PTK ini adalah Perencanaan Refleksi Tindakan Pengamatan.
3.
Tahap perencanan Suatu perencanaan yang baik hendaknya
memenuhi dua kriteria utama penelitian : - Peneliti memahami perencanaan
penelitian tersebut dengan baik. - Perecanaan disusun untuk mempermudah
penelitian tindakan tersebut.
4.
Tahap observasi Merupakan tahap pengamatan terhadap
proses atau hasil pembelajaran tenis lapang pada kelas atau siswi yang menjadi
objek. Prosedur ini dilakukan untuk mendapatkan data penelitian yang sesuai dengan
kenyataan yang dihadapi.
5.
Tahap refleksi Tahap refleksi ini peneliti mengkaji ,
meihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan dengan menggunakan
berbagai kriteria. Berdasarkan hasil reflesi ini peneliti bersama-sama rekan
guru dapat merevisi untuk memperbaiki Penelitian Tindakan Kelas.
6.
Evaluasi Siswi diberi evaluasi atau latihan dalam
meningkatkan ketrampilan servis.
B. Pelaksanaan
Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini peniulis
melakukan penelitian :
1.
Tahap pelaksanaan tindakan pertama pada hari selasa 7
September 2010 dan tahap kedua pada hari selasa 21 September 2010.
2.
Tempat pelaksanaan di SD Negeri Tonjong I.
C. Alat
Pengumpulan Data
1.
Metode Observasi Penulis melihat secara langsung
tentang keadaan atau kondisi siswi SD .Negeri Tonjong I .
2.
Wawancara Peneliti menggali informasi dengan
berkomunikasi lansung dengan siswi SD . Negeri Tonjong I tentang kebiasaan
siswi menggunakan servis.
3.
Evaluasi atau Tes Pengumpulan dengan berbagai cara
evaluasi agar peneliti mengetahui sejauh mana kemampuan siswi dalam menguasai
servis yang disesuaikan fakta yang ada dilapangan.
D. Analisis
Data
Setelah data diperoleh
terkumpul, maka data tersebut di dengan membandingkan data – data yang telah
didapat terhadap hal – hal yang berkaitan dengan penelitian guna mendapatkan
informasi yang baik dan mudah dipahami, kemudian hasil dari metode – metode
diatas dilakukan evaluasi atau tes.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Penelitian
Penelitian Tindakan
Kelas ini dilakukan di SD Negeri Tonjong I yang terletak di Kabupaten
Majalengka Provinsi Jawa Barat. Letak dan suasana SD cukup strategis yang cukup
kondusif untuk melakukan proses belajar mengajar. Dari segi fisik, bangunan SD
ini cukup baik, walaupun ada beberapa gedung atau ruangan yang belum tersedia.
Seperti Ruang guru dan perpustakaan. SD ini terdiri dari 9 ruangan, 6 ruag
kelas, 1 ruang guru dan kepala sekolah ,ruang UKS, 1 gudang merangkap dapur, 1
WC guru dan 1 WC siswa. Jumlah murid di SD ini tergolong sedang untuk ukuran
pedesaan, yaitu berjumlah 67 siswa. Mengenai sarana dan prasarana yang dapat
medukung kegiatan olahraga yang tersedia di SD ini tergolong lengkap, khususnya
untuk sarana tenis lapang yaitu : 1 lapangan tenis lapang, 2 buah net dan 2
buah bola tenis. Ini adalah gambaran singkat tentang kondisi SD Negeri Tonjong
I.
1. SIKLUS I
a.
Perencanaan Tindakan Ada beberapa perencanaan tindakan
pertama yaitu :
1)
Memilih siswa yang akan ikut dalam latihan tehnik
servis.
2)
Mempersiapkan perangkat belajar mengajar,seperti :
bola,net,dan lain –lain.
3)
Melakukan pre-tes dengan tehnik servis.
b.
Pelaksanaan Tindakan I
1)
Waktu pelaksanaan tindakan atau latihan : servis atas
dan servis slide
2)
Tempat pelaksanaan : SD Negeri Tonjong I.
3)
Kegiatan belajar mengajar disesuaikan dengan rencana
kegiata, yaitu :
·
Melakukan pre-tes selama 10 menit untuk
memotivosi siswi menerima pelajaran atau latihan.
·
Menjelaskan tehnik Passing Bawah dalam permainan
tenis lapang
·
Guru membimbing siswi dann memberikan bantuan
kepada siswi yang memmbutuhkannya.
·
Guru mengadakan evaluasi.
c.
Observasi Tindakan I
1)
Kondisi pengajaran bola voli pada kelas V SD Negeri
Tonjong I sebelumnya. Pelaksanaan kegiatan tenis lapang pada kelas V terlihat
kurang aktif. Sebelumnya guru hanya menyajikan pokok bahasan yang tercantum
dalam kurikulum, sementara kurikulum sendiri tidak terdapat pokok bahasan
permainan tenis lapang Disamping itu juga kurang mengaktifkan program ekstra
kulikuler untuk memberikan pedalaman materi yang perlu di ajarkan di jam luar
sekolah, khususnya pada permainan tenis lapang yang sangat memerlukan waktu
latihan yang cukup lama. Selain itu juga lingkungan tempat siswi pun sering
diadakan permainan tenis lapang pada sore hari, akan tetapi sayang nya jarang
sekali melibatkan siswi. Dengan menggunakan metode wawancara, penulis
mengadakan tanya jawab kepada orang tua / wali murid mengapa anaknya tidak di
ikutkan pada program ekstrakulikuler, orang tua menjawab, kemauan anak itu
sediri yang kurang tertarik pada perminan bola voli karena memang butuh waktu
lama untuk menguasainya.
2)
Faktor yang menghambat penguasaan tehnik Passing Bawah
bola voli siswi kelas V SD Negeri Tonjong I ada beberapa faktor, yaitu :
a)
Faktor kekuatan Disini masih banyak yang belum mampu
menyebrangkan bola dikarenakan belum begitu kuat untuk menahan pukulan bola
dari tempat lawan dan ditambah lagi kurangnya tehnik yang cepat.
b)
Faktor tehnik Dilihat dari segi tehnik Passing Bawah
siswi masih banyak melakukan kesalahan :
·
Sikap permulaan - Kaki masih dalam keadaan lurus
dan sejajar jarak antara kedua kaki masih terlalu lebar. - Sikap badan belum
terlalu condong kedepan, pada tahap ini akan menyebabkan kurangya keleluasaan
untuk bergerak pada saat menerima bola.
·
Sikap perkenaan Disini siswi terlalu sering
melakukan kesalahan yang cukup merugikana dan fatal : - Siswi masih mereasa
takut menerima bola sehingga keseimbangan hilang. - Ayunan tangan masih kaku,
sehingga tubuh siswi ikut bergerak tidak tertur. Disini siswi belum percaya
diri untuk menyebrangkan bola, sehingga siswi menerima bola dan berusaha
mengembalikan dengan sekuat-kuatnya sehingga bola tidak terarah baik.
·
Sikap akhir Sikap akhir ini siswi masih menunggu
ditempat dan terpaku pandangannya kearah bola, karena kurang percaya diri dan
masih takut menerima bola. - Pada saat perkenaan dengan bola Sehubugan dengan
kesalahan –kesalahan diatas pada saat perkenaan dengan bola terlalu kaku atau
takut sehingga menghasilkan bola terlalu melambung tinggi dan tidak terarah net
tempat lawan.
d.
Refleksi Tindakan I
Berdasarkan hasil
observasi pada tindakan pertama siswi masih lamban menerima penjelasan guru
tentang servis Bawah yang benar. Dalam mengatasi masalah ini SD.Negeri Tonjong
I khususny di kelas V yaitu dengan cara guru sebaiknya menerapkan perpaduan
sikap tehnik servis yang sebenarnya kepada siswa dan menjelaskan fungsi sikap
tersebut., supaya siswi lebih memahami dan dapat melakukan tehnik servis dengan
baik dan benar. Selain itu guru juga dapat melakukan penambahan jam pelajaran
atau ekstrakulikuler yang sebaiknya minimal 2 kali semingggu. Disini maksudnya
agar anak lebih banyak mencoba dan dapat melihat masalah tersebut agar anak
terbiasa menggunakan servis yang akhirnya dapat bermain tenis lapang yang baik
dan benar sesuai dengan tehnik-tehnik permainan.
2. SIKLUS II
a.
Perencanaan Tindakan II Ada beberapa yang harus di
persiapkan oleh peneliti pada tahap ini, antara lain :
1)
Mempersiapkan perangkat kegiatan belajar mengajar.
2)
Mengadakan apresiasi dengan memotivasi siswi.
3)
Menjelaskan tehnik servis yang benar.
4)
Memberi kesempatan kepada siswi untuk bertanya
menuangkan ide nya.
5)
Melakukan praktek dengan membimbing anak secara
individual.
6)
Mengadakan evaluasi.
b.
Tahap Tindakan II
1)
Waktu pelaksanaanW
Waktu pelaksanaan tindakan tahap kedua ini
dilakukan pada tanggal 20 Mei 2012.
2)
Tempat pelaksanaan
SD Negeri Tonjong I.
3)
Kegiatan belajar mengajar
Memberikan motivasi kepada anak agar
semangat didalam latihan. - Memberikan kepada siswi untuk praktek sendiri. -
Guru menjelaskan kembali tehnik servis yang baik dan benar. - Guru membimbing
siswi dalam mempraktikkan tehnik servis.
4)
Kegiatan inti dilakukan selama 90 menit.
c.
Observasi Tindakan II Dari hasil pengamatan peneliti
pada siklus kedua ini ketrampilan servis yang dimiliki siswi sudah meningkat
dibandingkan dengan Siklus II. Dan di dalam melakukan latihan siswi sudah
menunjukkan keseriusan dan semangat dalam permainan tenis lapang.
d.
Refleksi Tindakan II Berdasarkan hasil observasi pada
tindakan kedua ini siswi sudah menunjukkan ketrampilannya dalam melakukan
servis. Untuk proses belajar mengajar selanjutnya perlu lebih meningkatkan
kembali tehnik permainan bola voli secara keseluruhan agar siswi dapat bermain
tenis lapang dengan benar.
Pembahasan Hasil
penelitian menunjukkkan bahwa proses latihan yang kondusif dapat meningkatkan
ketrampilan bermain tenis lapang dan dapat menggunakan tehnik servis dengan
benar. Ketrampilan siswi meningkat karena siswi lebih aktif belajar dan
tumbuhnbya rasa percaya diri serta semangat didalam kelompok bermainnya. Yang
lebih tampak kekompakan dan kejasama untuk memahami tehnik servis ini dengan
memecahkan kesulitan secara bersama. Subjek penelitian ini adalah siswi kelas V
SD Negeri Tonjong I maka siswi harus berprakarsa sendiri , mengamati,
menganalisa, membantu penilaian dan sebagainya. Fungsi guru hanya sebagai
fasilitator atau pembimbing sesuai dengan prinsip belajar dengan keaktifan
dalam belajar dan mengikuti latihan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
bimbingan guru sebagai pendidikan sangat membantu menumbuhkan semangat dan
motivasi kepada siswi untuk lebih meningkatkanketrampilan tehnik servis dalam
permainan tenis lapang. Sungguh pun demikian guru harus meyakinkan siswi bahwa
belajar dan latihan secara efektif dan serius dapat berpengaruh pada
keberhasilan siswi untuk meningkatkan ketrampilan bermain tenis lapang dan hal
ini juga tergantung kepada sejauh mana siswi dapat memanfaatkan waktu yang
diberikan dan keseriusan siswi dalam mengikuti latihan baik dalam waktu
pelajaran Penjaskes maupun waktu diberikan ekstrakulikuler.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam melakukan
Penelitian Tindakan Kelas di SD..Negeri Tonjong I tentang “ Upaya Meningkatkan
Tehnik servis dalam Permainan tenis lapang pada Siswi Kelas V SD . Negeri
Tonjong I dapat disimpulkan beberapa hal :
1.
Faktor – faktor yang menghambat kemampuan tehnik servis
pada permainan tenis lapang di kelas V diantaranya :
a.
Faktor kekuatan, siswi belum mampu mengembalikan bola
ketempat lawan secara langsung.
b.
Faktor tehnik , siswi belum mampu memahami dan
menerapkan rangkaian gerakan tehnik tenis lapang dengan baik.
2.
Cara mengatasi tehnik servis tenis lapang salah satu
yaitu memberikan latihan yang khusus diluar jam sekolah tentang penerapan
gerakan tehnik servis tenis lapang agar lebih banyak mencoba dan bisa
memecahkan masalah sendiri dengan bimbingan guru.
B. Saran
Dalam melaksanakan
tugasnya sebagai guru, guru pendidikan hendaknya dapat memotivasi siswi agar
lebih kretif dan meningkatkan kemampuannya , khususnya dalam permainan tenis
lapang. Selain itu juga guru harus membimbing da mengarahkan siswa dalam
meningkatkan ketrampilannya dalam tehnik servis tenis lapang, dan yang paling
penting adalah cara guru mengembangkan metode pembelajaran agar timbul
kegairahan siswa untuk belajar,kemudian hendaknya siswi lebih giat belajar
lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Bainil.
2003/2004.hubungan kekuatan otot Lengan dengan Kemampuan servis dalam Permainan
tenis lapang. Skripsi
0 comments:
Post a Comment