Sunday, February 12, 2017

Penelitian Mengenai Permainan Bola Voli

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia, hasil yang diharapkan itu akan dapat dicapai dalam waktu cukup lama. Oleh karena itu, jasmani dan olahraga terus ditingkatkan dan dilakukan dengan kesabaran dan keikhlasan. Hal ini tentu diperlukan suatu tindakan yang mendukung terciptannya pembelajaran yang kondusif. Pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran permainan tenis lapang di beberapa sekolah, menunjukkan bahwa banyak ditemukan masalah dalam teknik dasar. Sehubungan dengan masalah itu terutama servis, Sesuai dengan perkembangannya, servis dalam permainan tenis lapang dikenal ada 2 ; pukulan pertama biasa dan slais atau memutar. Berdasarkan dari hal itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “ Upaya Mengatasi Kesulitan pada servis “, karena pada hal ini sangat penting dicari solusinya. 
B.     Pembatasan Masalah 
Untuk membatasi ruang lingkup penelitian penulis membatasi masalah sebagai berikut : 
1.      Upaya meningkatkan ketrampilan tehnik servis dalam permainan tenis lapang. 
2.      Upaya meningkatkan servis ini khusus untuk siswi pada kelas V SD Negeri Tonjong 
C.    Rumusan Masalah
Untuk membatasi ruang lingkup penelitian, maka penulis membuat masalah yang akan dibahas pada laporan ini dibatasi beberapa rumusan masalah antara lain sebagai berikut : 
1.      Faktor apakah yang menyebabkan anak kesulitan melakukan servis ? 
2.      Bagaimana cara mengatasi kesulitan anak melakukan servis pada permainan tenis lapang di kelas V SD Negeri Tonjong I? 
D.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
a.       Untuk mengetahui bagaimana kondisi pengajaran servis tenis lapang di kelas V SD Negeri Tonjong I.
b.      Mengetahui faktor – faktor yang menghambat penguasaan servis tenis lapang yang baik dan benar pada siswa kelas V SD Negeri Tonjong I.
c.       Mencari cara mengatasi masalah yang dihadapi siswi kelas V SD Negeri Tonjong I.
d.      Memperoleh pengalaman dalam menyelenggarakan penelitian sederhana.
2.      Manfaat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, peneliti, dan bagi sekolah yang bersangkutan, yaitu SD Negeri Tonjong I
a.       Bagi Siswa
1)      Siswa dapat mengetahui betapa pentingnya permainan tenis lapang.
2)      Siswa dapat melakukan tehnik Passing Bawah dalam permainan tenis lapang.
b.      Guru • Sebagai bahan masukan dan menambah ilmu pengetahuan dari tehnik servis dalam permainan tenis lapang. 
1)      Meningkatkan kualitas kemitraan antara sekolah dengan ekstern sekolah. 
c.       Penulis
1)      Untuk melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam melakukan tehnik servis dalam permainan tenis lapang. 
2)      Sebagai bahanperbandingan antara ilmu yang didapat dari lembaga dengan yang didapat dari lapangan. 


 BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Kerangka Teori 
Sejarah Permainan bola voli di ciptakan oleh William .G. Morgan pada tahun 1895. Ia adalah seorang pembina Pendidikan Jasmani pada Young Men Christian Association (YMCA). Di Kota Hal Yake, Massachusetts, AS. Mengingat Turnamen Bola Voli pertama ( 1947 ) di Polandia pesertanya cukup banyak, pada tahun 1948 IVBF ( International Volley Ball Federation ) didirikan oleh 15 negara. Indonesia mengenal bola voli sejak tahun 1928 pada zaman penjajahan Belanda, kemudian pada tanggal 22 Januari 1955 PBVSI ( Persatuan Bola voli Seluruh Indonesia ) didirikan dan juga pertadingan bola voli masuk secara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta. Indonesia pertama kalinya dalam sejarah pervolian Indonesia PBVSI mengirimkan Tim Bola Voli Yunior ke juaraan dunia di Athena, Yunani dari 3 – 12 September 1989, yakni melatih tim tersebut adalah Yano Hadian dibantu oleh Traimer Kanwar serta pelatih dari Jepang Hideto Mishaka. 2. Pengertian Bola Voli Tenis adalah olahraga yang biasanya dimainkan antara dua pemain atau antara dua pasangan masing-masing dua pemain. Setiap pemain menggunakan raket untuk memukul bola karet. Tenis adalah salah satu cabang olahraga Olimpiade dan dimainkan pada semua tingkat masyarakat di segala usia. Olahraga ini dapat dimainkan oleh siapa saja, termasuk orang-orang yang duduk di kursi roda. 

  
BAB III
PELAKSANAAN PENELTIAN

A.    Metode Penelitian 
1.      Metode dalam penelitian ini menggunakan metode Tindakan Kelas ( Action Research).
2.      Rencana penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tindakan yang didalam nya terdapat empat tahp kegiatan yaitu : perencanaan , pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi, keempat fase dari siklus PTK ini adalah Perencanaan Refleksi Tindakan Pengamatan.
3.      Tahap perencanan Suatu perencanaan yang baik hendaknya memenuhi dua kriteria utama penelitian : - Peneliti memahami perencanaan penelitian tersebut dengan baik. - Perecanaan disusun untuk mempermudah penelitian tindakan tersebut. 
4.      Tahap observasi Merupakan tahap pengamatan terhadap proses atau hasil pembelajaran tenis lapang pada kelas atau siswi yang menjadi objek. Prosedur ini dilakukan untuk mendapatkan data penelitian yang sesuai dengan kenyataan yang dihadapi.
5.      Tahap refleksi Tahap refleksi ini peneliti mengkaji , meihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan dengan menggunakan berbagai kriteria. Berdasarkan hasil reflesi ini peneliti bersama-sama rekan guru dapat merevisi untuk memperbaiki Penelitian Tindakan Kelas.
6.      Evaluasi Siswi diberi evaluasi atau latihan dalam meningkatkan ketrampilan servis. 
B.     Pelaksanaan Penelitian 
Dalam pelaksanaan penelitian ini peniulis melakukan penelitian : 
1.      Tahap pelaksanaan tindakan pertama pada hari selasa 7 September 2010 dan tahap kedua pada hari selasa 21 September 2010. 
2.      Tempat pelaksanaan di SD Negeri Tonjong I. 
 C.    Alat Pengumpulan Data 
1.      Metode Observasi Penulis melihat secara langsung tentang keadaan atau kondisi siswi SD .Negeri Tonjong I .
2.      Wawancara Peneliti menggali informasi dengan berkomunikasi lansung dengan siswi SD . Negeri Tonjong I tentang kebiasaan siswi menggunakan servis. 
3.      Evaluasi atau Tes Pengumpulan dengan berbagai cara evaluasi agar peneliti mengetahui sejauh mana kemampuan siswi dalam menguasai servis yang disesuaikan fakta yang ada dilapangan. 
D.    Analisis Data
Setelah data diperoleh terkumpul, maka data tersebut di dengan membandingkan data – data yang telah didapat terhadap hal – hal yang berkaitan dengan penelitian guna mendapatkan informasi yang baik dan mudah dipahami, kemudian hasil dari metode – metode diatas dilakukan evaluasi atau tes. 


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Penelitian 
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SD Negeri Tonjong I yang terletak di Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat. Letak dan suasana SD cukup strategis yang cukup kondusif untuk melakukan proses belajar mengajar. Dari segi fisik, bangunan SD ini cukup baik, walaupun ada beberapa gedung atau ruangan yang belum tersedia. Seperti Ruang guru dan perpustakaan. SD ini terdiri dari 9 ruangan, 6 ruag kelas, 1 ruang guru dan kepala sekolah ,ruang UKS, 1 gudang merangkap dapur, 1 WC guru dan 1 WC siswa. Jumlah murid di SD ini tergolong sedang untuk ukuran pedesaan, yaitu berjumlah 67 siswa. Mengenai sarana dan prasarana yang dapat medukung kegiatan olahraga yang tersedia di SD ini tergolong lengkap, khususnya untuk sarana tenis lapang yaitu : 1 lapangan tenis lapang, 2 buah net dan 2 buah bola tenis. Ini adalah gambaran singkat tentang kondisi SD Negeri Tonjong I.
1.      SIKLUS I 
a.       Perencanaan Tindakan Ada beberapa perencanaan tindakan pertama yaitu : 
1)      Memilih siswa yang akan ikut dalam latihan tehnik servis. 
2)      Mempersiapkan perangkat belajar mengajar,seperti : bola,net,dan lain –lain.
3)      Melakukan pre-tes dengan tehnik servis. 
b.      Pelaksanaan Tindakan I 
1)      Waktu pelaksanaan tindakan atau latihan : servis atas dan servis slide 
2)      Tempat pelaksanaan : SD Negeri Tonjong I.
3)      Kegiatan belajar mengajar disesuaikan dengan rencana kegiata, yaitu : 
·         Melakukan pre-tes selama 10 menit untuk memotivosi siswi menerima pelajaran atau latihan. 
·         Menjelaskan tehnik Passing Bawah dalam permainan tenis lapang 
·         Guru membimbing siswi dann memberikan bantuan kepada siswi yang memmbutuhkannya. 
·         Guru mengadakan evaluasi. 
c.       Observasi Tindakan I 
1)      Kondisi pengajaran bola voli pada kelas V SD Negeri Tonjong I sebelumnya. Pelaksanaan kegiatan tenis lapang pada kelas V terlihat kurang aktif. Sebelumnya guru hanya menyajikan pokok bahasan yang tercantum dalam kurikulum, sementara kurikulum sendiri tidak terdapat pokok bahasan permainan tenis lapang Disamping itu juga kurang mengaktifkan program ekstra kulikuler untuk memberikan pedalaman materi yang perlu di ajarkan di jam luar sekolah, khususnya pada permainan tenis lapang yang sangat memerlukan waktu latihan yang cukup lama. Selain itu juga lingkungan tempat siswi pun sering diadakan permainan tenis lapang pada sore hari, akan tetapi sayang nya jarang sekali melibatkan siswi. Dengan menggunakan metode wawancara, penulis mengadakan tanya jawab kepada orang tua / wali murid mengapa anaknya tidak di ikutkan pada program ekstrakulikuler, orang tua menjawab, kemauan anak itu sediri yang kurang tertarik pada perminan bola voli karena memang butuh waktu lama untuk menguasainya. 
2)      Faktor yang menghambat penguasaan tehnik Passing Bawah bola voli siswi kelas V SD Negeri Tonjong I ada beberapa faktor, yaitu : 
a)      Faktor kekuatan Disini masih banyak yang belum mampu menyebrangkan bola dikarenakan belum begitu kuat untuk menahan pukulan bola dari tempat lawan dan ditambah lagi kurangnya tehnik yang cepat. 
b)      Faktor tehnik Dilihat dari segi tehnik Passing Bawah siswi masih banyak melakukan kesalahan : 
·         Sikap permulaan - Kaki masih dalam keadaan lurus dan sejajar jarak antara kedua kaki masih terlalu lebar. - Sikap badan belum terlalu condong kedepan, pada tahap ini akan menyebabkan kurangya keleluasaan untuk bergerak pada saat menerima bola. 
·         Sikap perkenaan Disini siswi terlalu sering melakukan kesalahan yang cukup merugikana dan fatal : - Siswi masih mereasa takut menerima bola sehingga keseimbangan hilang. - Ayunan tangan masih kaku, sehingga tubuh siswi ikut bergerak tidak tertur. Disini siswi belum percaya diri untuk menyebrangkan bola, sehingga siswi menerima bola dan berusaha mengembalikan dengan sekuat-kuatnya sehingga bola tidak terarah baik.
·         Sikap akhir Sikap akhir ini siswi masih menunggu ditempat dan terpaku pandangannya kearah bola, karena kurang percaya diri dan masih takut menerima bola. - Pada saat perkenaan dengan bola Sehubugan dengan kesalahan –kesalahan diatas pada saat perkenaan dengan bola terlalu kaku atau takut sehingga menghasilkan bola terlalu melambung tinggi dan tidak terarah net tempat lawan. 
d.      Refleksi Tindakan I 
Berdasarkan hasil observasi pada tindakan pertama siswi masih lamban menerima penjelasan guru tentang servis Bawah yang benar. Dalam mengatasi masalah ini SD.Negeri Tonjong I khususny di kelas V yaitu dengan cara guru sebaiknya menerapkan perpaduan sikap tehnik servis yang sebenarnya kepada siswa dan menjelaskan fungsi sikap tersebut., supaya siswi lebih memahami dan dapat melakukan tehnik servis dengan baik dan benar. Selain itu guru juga dapat melakukan penambahan jam pelajaran atau ekstrakulikuler yang sebaiknya minimal 2 kali semingggu. Disini maksudnya agar anak lebih banyak mencoba dan dapat melihat masalah tersebut agar anak terbiasa menggunakan servis yang akhirnya dapat bermain tenis lapang yang baik dan benar sesuai dengan tehnik-tehnik permainan. 
2.      SIKLUS II 
a.       Perencanaan Tindakan II Ada beberapa yang harus di persiapkan oleh peneliti pada tahap ini, antara lain : 
1)      Mempersiapkan perangkat kegiatan belajar mengajar.
2)      Mengadakan apresiasi dengan memotivasi siswi. 
3)      Menjelaskan tehnik servis yang benar. 
4)      Memberi kesempatan kepada siswi untuk bertanya menuangkan ide nya.
5)      Melakukan praktek dengan membimbing anak secara individual. 
6)      Mengadakan evaluasi. 
b.      Tahap Tindakan II 
1)      Waktu pelaksanaanW
Waktu pelaksanaan tindakan tahap kedua ini dilakukan pada tanggal 20 Mei 2012.
2)      Tempat pelaksanaan
SD Negeri Tonjong I.
3)      Kegiatan belajar mengajar
Memberikan motivasi kepada anak agar semangat didalam latihan. - Memberikan kepada siswi untuk praktek sendiri. - Guru menjelaskan kembali tehnik servis yang baik dan benar. - Guru membimbing siswi dalam mempraktikkan tehnik servis.
4)      Kegiatan inti dilakukan selama 90 menit. 
c.       Observasi Tindakan II Dari hasil pengamatan peneliti pada siklus kedua ini ketrampilan servis yang dimiliki siswi sudah meningkat dibandingkan dengan Siklus II. Dan di dalam melakukan latihan siswi sudah menunjukkan keseriusan dan semangat dalam permainan tenis lapang. 
d.      Refleksi Tindakan II Berdasarkan hasil observasi pada tindakan kedua ini siswi sudah menunjukkan ketrampilannya dalam melakukan servis. Untuk proses belajar mengajar selanjutnya perlu lebih meningkatkan kembali tehnik permainan bola voli secara keseluruhan agar siswi dapat bermain tenis lapang dengan benar. 
Pembahasan Hasil penelitian menunjukkkan bahwa proses latihan yang kondusif dapat meningkatkan ketrampilan bermain tenis lapang dan dapat menggunakan tehnik servis dengan benar. Ketrampilan siswi meningkat karena siswi lebih aktif belajar dan tumbuhnbya rasa percaya diri serta semangat didalam kelompok bermainnya. Yang lebih tampak kekompakan dan kejasama untuk memahami tehnik servis ini dengan memecahkan kesulitan secara bersama. Subjek penelitian ini adalah siswi kelas V SD Negeri Tonjong I maka siswi harus berprakarsa sendiri , mengamati, menganalisa, membantu penilaian dan sebagainya. Fungsi guru hanya sebagai fasilitator atau pembimbing sesuai dengan prinsip belajar dengan keaktifan dalam belajar dan mengikuti latihan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa bimbingan guru sebagai pendidikan sangat membantu menumbuhkan semangat dan motivasi kepada siswi untuk lebih meningkatkanketrampilan tehnik servis dalam permainan tenis lapang. Sungguh pun demikian guru harus meyakinkan siswi bahwa belajar dan latihan secara efektif dan serius dapat berpengaruh pada keberhasilan siswi untuk meningkatkan ketrampilan bermain tenis lapang dan hal ini juga tergantung kepada sejauh mana siswi dapat memanfaatkan waktu yang diberikan dan keseriusan siswi dalam mengikuti latihan baik dalam waktu pelajaran Penjaskes maupun waktu diberikan ekstrakulikuler. 


 BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan 
Dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas di SD..Negeri Tonjong I tentang “ Upaya Meningkatkan Tehnik servis dalam Permainan tenis lapang pada Siswi Kelas V SD . Negeri Tonjong I dapat disimpulkan beberapa hal : 
1.      Faktor – faktor yang menghambat kemampuan tehnik servis pada permainan tenis lapang di kelas V diantaranya : 
a.       Faktor kekuatan, siswi belum mampu mengembalikan bola ketempat lawan secara langsung. 
b.      Faktor tehnik , siswi belum mampu memahami dan menerapkan rangkaian gerakan tehnik tenis lapang dengan baik. 
2.      Cara mengatasi tehnik servis tenis lapang salah satu yaitu memberikan latihan yang khusus diluar jam sekolah tentang penerapan gerakan tehnik servis tenis lapang agar lebih banyak mencoba dan bisa memecahkan masalah sendiri dengan bimbingan guru. 

B.     Saran 
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru, guru pendidikan hendaknya dapat memotivasi siswi agar lebih kretif dan meningkatkan kemampuannya , khususnya dalam permainan tenis lapang. Selain itu juga guru harus membimbing da mengarahkan siswa dalam meningkatkan ketrampilannya dalam tehnik servis tenis lapang, dan yang paling penting adalah cara guru mengembangkan metode pembelajaran agar timbul kegairahan siswa untuk belajar,kemudian hendaknya siswi lebih giat belajar lagi. 


 DAFTAR PUSTAKA

Bainil. 2003/2004.hubungan kekuatan otot Lengan dengan Kemampuan servis dalam Permainan tenis lapang. Skripsi

0 comments:

Post a Comment